Sumber daya alam merupakan pemberian dan anugerah dari Tuhan untuk diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Sumber daya alam yang berlimpah jika tidak dikelola dengan baik belum tentu memberikan manfaat yang besar. Fakta menunjukkan, negara-negara yang memiliki sumber daya alam berlimpah justru keadaan ekenominya lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara yang cadangan sumber daya alamnya terbatas. Sebagai contoh, Jepang memiliki wilayah yang terbatas, demikian pula dengan kekayaan sumber daya alamnya.
Meskipun demikian, Jepang dapat menjadi negara maju di dunia. Oleh karena itu, kekayaan sumber daya alam yang dimiliki oleh negara kita hendaknya dapat memacu kegiatan ekonomi hingga kehidupan kita menjadi lebih makmur dan sejahtera.
1. Kegiatan Ekonomi
Kegiatan ekonomi merupakan kegiatan yang bertujuan menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kegiatan ekonomi dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi.
a. Kegiatan Produksi
Kegiatan produksi adalah usaha manusia untuk menghasilkan atau mengubah barang atau jasa yang bernilai ekonomi lebih tinggi. Produksi juga dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang menghasilkan atau menambah kegunaan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Misalnya, pabrik tekstil mengolah serat kain dari bahan mentah menjadi kain, kemudian kain diolah menjadi pakaian yang siap digunakan. Kain yang dihasilkan sudah dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sandang, akan tetapi kain itu akan lebih berguna apabila diolah lagi menjadi pakaian.
Orang atau lembaga yang melakukan kegiatan produksi disebut produsen. Jenis-jenis kegiatan produksi dapat dikelompokkan berdasarkan bidang usaha pengolahan sumber dayanya. Jenisjenis kegiatan produksi menurut bidang usahanya adalah sebagai berikut.
1) Bidang usaha ekstraktif adalah kegiatan produksi yang bergerak di bidang pengambilan atau pemanfaatan sumber daya alam secara langsung tanpa diolah terlebih dahulu. Misalnya, penambang yang mengambil hasil tambang atau nelayan yang menangkap ikan di laut.
2) Bidang usaha agraris adalah kegiatan produksi yang bergerak di bidang pengolahan atau pengelolaan tanah. Contohnya, petani yang mengolah tanah untuk dijadikan sawah atau kebun.
3) Bidang usaha industri, adalah kegiatan produksi yang bergerak di bidang pengolahan bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Misalnya, industri pengolahan kapas menjadi benang, industri otomotif, dan kerajinan.
4) Bidang usaha perdagangan adalah kegiatan produksi yang bersifat menambah nilai guna barang dengan cara menjual barang dari produsen ke konsumen. Suatu barang akan lebih berguna bila berada di tempat yang lebih membutuhkan, maka sebenarnya kegiatan niaga pun termasuk kegiatan produksi. Seperti sayuran di desa diangkut ke kota yang lebih membutuhkan atau barang yang tersimpan di gudang pabrik akan lebih bermanfaat bila disalurkan atau dijual kepada konsumen yang lebih membutuhkan. Contoh usaha produksi di bidang perdagangan antara lain: toko kelontong, agen koran, atau supermarket.
5) Bidang usaha jasa adalah kegiatan produksi yang bergerak di bidang jasa dan pelayanan. Misalnya bank, pos, agen perjalanan, restoran, rumah sakit, dan bengkel.
Kegiatan produksi tidak dilaksanakan tanpa ada faktor-faktor produksi atau sumber daya ekonomi. Faktor produksi dapat dibedakan menjadi 4 faktor produksi, yaitu faktor alam, tenaga kerja, faktor modal dan kewirausahaan. Faktor produksi alam dan tenaga kerja disebut faktor produksi asli, sedangkan faktor produksi modal dan kewirausahaan disebut faktor produksi turunan. Faktor alam dan tenaga kerja disebut faktor produksi asli karena dengan dua faktor tersebut, manusia sudah dapat menghasilkan barang.
Dan faktor modal dan kewirausahaan disebut faktor produksi turunan karena faktor ini sebagai akibat adannya faktor produksi asli. Keempat faktor ini akan menentukan berhasil tidaknya kegiatan produksi. Berikut ini, penjelasan masing-masing faktor produksi.
1) Faktor produksi alam adalah faktor produksi yang disediakan oleh alam sebagai bahan mentah atau bahan baku produksi. Contohnya, tanah telah disediakan oleh alam, manusia dapat menggunakan untuk lahan pertanian, pabrik, perkebunan, peternakan, tempat untuk usaha atau air dapat digunakan untuk pengairan.
2) Faktor produksi tenaga kerja. Tenaga kerja adalah sumber daya manusia yang dapat digunakan kemampuannya untuk proses produksi. Tenaga kerja dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
a) Tenaga kerja terdidik (skilled labour) adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan formal. Contoh tenaga kerja ini antara lain, dokter, guru, dan konsultan.
b) Tenaga kerja terlatih (trained labour) adalah tenaga kerja yang memelukan latihan ketrampilan, seperti : tukang kayu, atau sopir.
c) Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan dan latihan secara khusus, seperti: kuli angkut, pelayan, atau tukang sapu.
3) Faktor produksi modal adalah segala hasil produksi yang dibuat manusia dengan tujuan untuk menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa lain. Modal tidak hanya berupa uang tetapi bisa juga berupa barang, contoh modal, gedung, mesin-mesin, bahan mentah atau bahan baku yang digunakan dalam proses produksi.
4) Faktor kewirausahaan adalah kemampuan seseorang atau beberapa orang untuk menyatukan semua faktor produksi agar dapat menghasilkan barang tertentu. Faktor produksi ini merupakan kemampuan menjalankan suatu perusahaan sehingga perusahaan tersebut dapat berjalan secara efisien dan menguntungkan.
5) Kewirausahaan sangat besar peranannya dan sebagai penentu dalam pelaksanaan serta hasil yang ingin dicapainnya.
Faktor keahlian meliputi tiga faktor keahlian, yaitu sebagai berikut.
a) Keahlian mengatur (managerial skill) adalah kemampuan memimpin dan menggunakan setiap kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya dan berani menanggung risiko.
b) Keahlian bidang teknis (tehnological skill) adalah kemampuan mengkombinasikan faktor-faktor produksi sehingga dapat menghasilkan barang / jasa.
c) Keahlian mengorganisasi (organizational skill) adalah kemampuan mengorganisasi berbagai usaha, baik perusahaan ataupun di luar perusahaan.
b. Kegiatan Distribusi
Kegiatan distribusi adalah kegiatan untuk menyalurkan barang/jasa dari produsen kepada konsumen. Selain pengertian tersebut distribusi juga merupakan usaha untuk menambah nilai guna barang atau jasa.
Barang hasil produksi tidak mempunyai nilai guna kalau tidak sampai ke tangan konsumen. Misalnya, tas yang dihasilkan pabrik tidak memiliki nilai guna jika sampai ke tangan konsumen. Tas tersebut tidak akan sampai ke konsumen kalau tidak ada yang menyalurkan ke tangan konsumen baik secara perorangan maupun oleh suatu lembaga.
Kegiatan distribusi bertujuan untuk menyalurkan barang/jasa dari produsen kepada konsumen, membantu meratakan hasil produksi, meningkatkan nilai guna barang, membantu melancarkan proses produksi, dan membantu pemenuhan kebutuhan masyarakat. Orang atau lembaga yang melakukan kegiatan distribusi disebut distributor. Distributor dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu pedagang besar, pedagang kecil, dan perantara.
1) Pedagang besar (grosir), adalah distributor yang membeli barang dalam jumlah besar langsung dari pabrik atau produsen dan menjualnya kepada pedagang kecil. Termasuk pedagang besar adalah grosir, eksportir, dan importir.
2) Pedagang kecil (retail), yaitu distributor yang membeli barang dalam jumlah tertentu dari pedagang besar dan menjualnya langsung ke konsumen secara eceran. Termasuk pedagang kecil yaitu pedagang asongan, pedagang kaki lima, warung, kios, dan minimarket.
3) Perantara, yaitu distributor yang mempertemukan penjual dengan pembeli dan tidak bertanggung jawab kepada kondisi barang yang diperjualbelikan. Termasuk dalam distributor perantara adalah:
a) Agen, adalah perantara yang berperan sebagai distributor barang tertentu atas nama perusahaan yang ditugaskan menyalurkan barang di wilayah tertentu.
b) Komisioner, adalah perantara yang mempertemukan penjual dengan pembeli atas nama dan tanggung jawab sendiri. Upah komisioner disebut komisi.
c) Makelar (broker/pilang) adalah perantara yang mempertemukan penjual dengan pembeli atas nama orang lain atau perusahaan. Bonus yang diterima makelar disebut kurtasi/provisi.
Untuk mencapai tujuan distribusi ada beberapa cara yang dilakukan agar barang sampai kepada konsumen.
Cara tersebut, antara lain sebagai berikut.
1) Distribusi langsung adalah distribusi barang / jasa tanpa melalui perantara sehingga penyaluran langsung dari produsen kepada konsumen. Contoh, pedagang sate langsung menjual barang kepada konsumen.
2) Distribusi semi langsung adalah sistem distribusi dari produsen kepada konsumen melalui pedagang perantara yang merupakan bagian dari produsen. Contoh : pabrik tekstil menyalurkan kainnya melalui conventer.
3) Distribusi tidak langusung adalah sistem distribusi dari produsen kepada konsumen melalui agen, grosir, makelar, komisioner, pedagang kecil yang bertindak sebagai pedagang perantara.
c. Kegiatan Konsumsi
Kegiatan konsumsi adalah kegiatan ekonomi yang bersifat mengurangi, atau menghabiskan manfaat dan kegunaan hasil dari produksi (barang atau jasa) untuk memenuhi kebutuhan.
Orang atau lembaga yang melakukan kegiatan konsumsi disebut konsumen. Kegiatan konsumsi dapat dilakukan oleh rumah tangga keluarga, perusahaan, dan negara.
1) Kegiatan Konsumsi Rumah Tangga
Rumah tangga keluarga biasanya terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anaknya. Contoh kegiatan konsumsi rumah tangga adalah pemenuhan kebutuhan berupa makanan dan pakaian, rumah, listrik ataupun telepon.
2) Kegiatan Konsumsi Perusahaan
Perusahaan merupakan tempat berlangsungnya proses produksi. Pada saat memproduksi barang, perusahaan memerlukan bahan baku, tenaga kerja, dan modal. Perusahaan dalam hal ini bukan hanya melakukan kegiatan produksi akan tetapi juga melakukan kegiatan konsumsi ditujukan untuk menghasilkan barang atau jasa.
3) Kegiatan Konsumsi Negara
Kegiatan konsumsi negara berbeda dengan kegiatan konsumsi rumah tangga keluarga dan perusahaan. Konsumsi negara bertujuan untuk memenuhi atau melayani kebutuhan masyarakat. Biaya yang digunakan untuk konsumsi negara berasal dari masyarakat. Negara setiap akhir tahun membuat rancangan anggaran dan belanja negara. Hal ini dilakukan agar pengeluaran pemerintah dapat sesuai dengan kebutuhan dari masyarakat.
Kegiatan konsumsi ini sangat penting demi kelangsungan hidup manusia, akan tetapi bukan berarti sikap boros dapat dibenarkan. Kita harus selalu mempertimbangkan besarnya pendapatan dan harus selektif dalam melakukan konsumsi. Kita harus mendahulukan kebutuhan yang paling penting. Untuk hal tersebut sebaiknya setiap orang harus membuat skala prioritas kebutuhan yang disesuaikan dengan pendapatannya. Hal ini bertujuan untuk menghindari pengeluaran yang tidak seimbang dengan pendapatan.
2. Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Pemanfaatan sumber daya alam telah dilakukan dalam berbagai bentuk aktivitas yang disesuaikan dengan sumber daya alam yang dimiliki. Aktivitas pemanfaatan sumber daya alam dapat dibagi ke dalam beberapa bentuk, antara lain aktivitas pertanian, perkebunan, peternakan, pertambangan, dan kehutanan.
a. Aktivitas Pertanian
Aktivitas pertanian merupakan aktivitas yang dilakukan oleh sebagian besar penduduk Indonesia. Keadaan tanah yang subur serta iklimnya yang mendukung membuat penduduk Indonesia banyak yang menggantungkan hidupnya pada aktivitas pertanian.
Secara umum, aktivitas pertanian di Indonesia dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu sebagai berikut.
1) Pertanian Lahan Basah
Pertanian lahan basah atau disebut pula pertanian sawah banyak dilakukan oleh petani di Indonesia. Pertanian lahan basah sangat baik dikembangkan di dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 300 meter. Pada daerah tersebut, air cukup tersedia dari sungai-sungai atau saluran irigasi yang ada di sekitarnya. Jenis tanaman yang umumnya dibudidayakan pada lahan basah adalah padi. Contoh aktivitas pertanian lahan basah tersebut terdapat di Pantai Utara Jawa, Kalimantan, dan Sumatra
2) Pertanian Lahan Kering
Pertanian lahan kering ialah pertanian yang diusahakan tanpa penggenangan lahan garapan. Tanaman yang diusahakan adalah tanaman yang tidak memerlukan penggenangan lahan. Contoh jenis tanaman yang cocok dilahan ini antara lain palawijja, padigogo, sayuran, bunga dan buah-buahan. aktivitas perladangan merupakan salah satu bentuk pertanian lahan kering yang banyak dilakukan oleh penduduk Indonesia. Indonesia merupakan produsen dari sejumlah komoditas pertanian. Komoditas yang banyak dihasilkan adalah padi, jagung, ubi kayu, kedelai, dan kacang tanah.
b. Aktivitas Perkebunan
Perkebunan merupakan aktivitas budi daya tanaman tertentu pada lahan yang luas. Tanaman tertentu adalah tanaman semusim dan atau tanaman tahunan yang jenis pengelolaannya ditetapkan sebagai tanaman perkebunan (UU No. 18 Tahun 2004). Perkebunan dapat dibedakan menjadi perkebunan besar dan perkebunan rakyat. Perkebunan besar adalah perkebunan yang dikelola oleh perusahaan yang berbadan hukum.
Sementara itu, perkebunan rakyat adalah perkebunan yang diselenggarakan oleh rakyat. Perkebunan tersebut luas lahannya lebih kecil daripada luas lahan perkebunan besar.
Perkebunan ditujukan untuk menghasilkan komoditas pertanian dalam jumlah yang besar. Biasanya, aktivitas perkebunan disertai dengan industri pengolahan hasil perkebunan yang sengaja dibangun di area perkebunan. Komoditas yang dihasilkan diolah dan dikemas terlebih dahulu sebelum dijual ke konsumen. Komoditas perkebunan yang dikembangkan di Indonesia di antaranya adalah teh, karet, kelapa, kopi, cokelat, dan kelapa sawit.
Amati daerah penghasil perkebunan di Indonesia! Mampukah hasil perkebunan tersebut dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat Indonesia? Indonesia telah lama dikenal sebagai penghasil berbagai komoditas perkebunan. Kepulauan Indonesia merupakan daerah yang terkenal sebagai penghasil rempahrempah terbesar di dunia.
Hal ini membuat banyak pedagang dari berbagai penjuru dunia datang ke Indonesia untuk membeli rempah-rempah yang akan dijual kembali ke daerah asal mereka, termasuk para pedagang dari Arab, Persia, dan Gujarat. Bangsa Eropa juga datang ke Indonesia dengan tujuan mencari rempah-rempah. Perjalanan mereka sangat jauh untuk memperoleh rempahrempah yang mereka butuhkan.
Saat ini Indonesia menjadi penghasil sejumlah komoditas perkebunan, di antaranya kelapa sawit, cengkih, tebu, teh, tembakau, kopi, kelapa, pala, vanili, karet, lada, dan cokelat.
c. Aktivitas Peternakan
Apa saja hewan ternak yang dibudidayakan di Indonesia? Budi daya peternakan yang Dikembangkan di Indonesia di antaranya kerbau, kuda, sapi, babi. Sebenarnya, masih banyak ternak lainnya yang dikembangkan oleh penduduk secara mandiri, misalnya ayam, kambing/domba, dan lain-lain.
d. Aktivitas Perikanan
Sumber daya perairan Indonesia sangat berlimpah. Curah hujan yang tinggi membuat banyak wilayah yang memiliki sungai, danau, dan waduk. Tempat-tempat tersebut sebagian telah dimanfaatkan untuk aktivitas perikanan oleh penduduk.
Tentu saja sumber daya alam perikanan yang jauh lebih besar adalah sumber daya alam yang ada di laut. Luas laut yang sangat besar atau 2/3 dari luas wilayah Indonesia, menyimpan berbagai kekayaan alam, khususnya ikan.
Aktivitas pemanfaatan sumber daya laut telah dilakukan oleh nelayan sejak lama. Dengan pengetahuan dan pengalamannya, mereka menemukan lokasi-lokasi yang banyak ikannya. Namun, karena perahu yang dimiliki masih sederhana dan ukurannya relatif kecil, umumnya mereka mencari ikan di tempat yang tidak terlampau jauh dan hasilnya tidak terlampau banyak.
Selain itu, banyak di antara mereka yang tidak memiliki perahu sendiri atau menyewa pada pemilik perahu. Akibatnya, kondisi sosial ekonomi nelayan Indonesia tergolong rendah. Dengan berbagai keterbatasan kondisi nelayan tersebut, pemanfaatan sumber daya alam laut Indonesia masih terbatas. Pemanfaatannya masih jauh dari potensi yang dimilikinya. Pemerintah terus berupaya meningkatkan kemampuan nelayan dan perusahaan perikanan untuk meningkatkan pemanfaatan potensi laut yang berlimpah.
Namun, orientasi penduduk Indonesia masih kedarat sehingga potensi laut belum dimanfaatkan dengan baik. Aktivitas perikanan dapat dikelompokkan menjadi aktivitas perikanan tangkap dan budidaya. Aktivitas perikanan tangkap dilakukan dengan menangkap ikan di laut , sedangkan aktivitas perikanan budi daya dilakukan dengan mengembangbiakkan dan memelihara ikan tertentu di tambak, jaring terapung, dan lain-lain. Berdasarkan data BPS tahun 2011, jumlah produksi ikan tangkap di laut Indonesia mencapai angka 5.345.729 ton. Sementara itu, produksi perikanan budi daya mencapai 4,605,827 ton.
Aktivitas perikanan budi daya di Indonesia umumnya berupa udang dan bandeng. Namun demikian, banyak penduduk yang juga mengembangkan jenis budi daya perikanan lain secara mandiri dan skalanya sangat kecil berupa budi daya ikan air tawar, misalnya ikan lele, patin, nila, mas, dan lain-lain. Di samping itu, hasil perikanan juga dipasok dari hasil tangkapan laut oleh nelayan. Beberapa sentra perikanan dan daerah tangkapan ikan antara lain seperti berikut.
1. Budi daya udang dan bandeng, banyak dikembangkan di pantai utara Jawa, Sumatra, dan Sulawesi.
2. Budi daya ikan darat, banyak dikembangkan di kolamkolam penduduk, terutama di Jawa Barat, bendungan/waduk (misalnya keramba terapung di Waduk Jatiluhur), danau, sawah, dan sungai.
3. Daerah penangkapan ikan laut biasanya tersebar di Sumatra Timur (Bagan Siapi-api) dan Bengkalis (ikan terubuk). Kepulauan Maluku banyak menghasilkan tongkol, tiram, mutiara. Laut Jawa, Selat Sunda, Pantai Cilacap, Selat Makassar, Selat Flores, dan Kepulauan Maluku banyak menghasilkan cumi, udang, dan rumput laut.
Kegiatan perikanan di Indonesia umumnya dilakukan secara tradisional, baik perikanan darat maupun perikanan laut. Demikian halnya dengan kegiatan perikanan budi daya maupun kegiatan perikanan tangkap. Keadaan tersebut membuat produksi ikan di Indonesia belum sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
e. Aktivitas Pertambangan
Perusahaan pertambangan dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Banyak perusahaan swasta dari luar Indonesia yang ikut serta melakukan aktivitas penambangan dengan sistem bagi hasil dengan pemeritah Indonesia.
Minyak bumi dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, baik rumah tangga, industri, kendaraan bermotor sampai Perusahaan Listrik Negara (PLN). Produksi minyak bumi Indonesia pada tahun 2011 mencapai 329.249 ribu barel. Sementara itu, produksi gas alam mencapai angka 3.256.379 MMSCF (Million Standard Cubic Feet). Angka produksi tidak mampu memenuhi kebutuhan sebagian diantaranya diimpor dari negara lain.
Pemanfaatan sumber daya alam lainnya adalah batu bara. Batu bara dimanfaatkan untuk kepentingan rumah tangga (memasak) dan berbagai industri seperti industri besi baja dan semen.
Produksi batu bara Indonesia pada tahun 2011 mencapai 353.387.341 ton. Batu bara yang dihasilkan sebagian besar diekspor ke Jepang, India, Korea Selatan, Cina, dan sebagian lagi dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
f. Aktivitas Kehutanan
Sumber daya alam yang juga sangat berlimpah di Indonesia adalah sumber daya alam hutan. Hutan telah lama dimanfaatkan penduduk untuk berbagai keperluan, baik sebagai sumber pangan, penghasil kayu bangunan serta sumber tambang dan mineral berharga. Pemanfaatan hutan kemudian dilakukan secara intensif dengan mengambil sumber daya yang ada di dalamnya secara besar-besaran.
Aktivitas penebangan hutan terus dilakukan untuk diambil kayunya dan atau dijadikan lahan pertanian dan perkebunan. Akibatnya, luas hutan Indonesia makin berkurang dan banyak kerusakan. Tidak sedikit spesies yang terancam punah bahkan telah punah.
Kayu merupakan hasil hutan yang banyak dimanfaatkan penduduk Indonesia, misalnya untuk bahan bangunan furniture, bahan bakar, dan lain-lain. Oleh karena itu, agar hutan tidak rusak, pemerintah menjadikan kawasan untuk dikembangkan sebagai huan produksi. hutan yang sengaja ditanam untuk diambil kayunya. Industri kehutanan terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat.
Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ilmu Pengetahuan Sosial / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Edisi Revisi .
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014
xvi, 264 hlm. : ilus. ; 25 cm.